Akan Dirintis Dinsos P3AP2KB Kudus, Koalisi Kependudukan Diharapkan Beri Solusi

LINTASKUDUS.ISKNEWS.COM, Pemerintah - Pembangunan harus berwawasan kependudukan dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Hal ini berkaitan dengan pengendalian penduduk.

Dalam pembangunan kependudukan ada 5 aspek. Tidak hanya kuantitas penduduk tapi juga kualitas penduduk, pembangunan keluarga, mobilitas juga persebaran penduduk, dan data base kependudukan. 

"Hal itulah yang akan kami rintis di Kabupaten Kudus," terang Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Luthful Hakim, melalui Kabid Pengendalian penduduk dan KB, Dewi Masitoh, Jumat (29-06-2018).

Pada intinya, kata Dewi, peran koalisi kependudukan dan pembangunan dapat memberikan masukan kepada pemerintah mengenai idealnya sebuah pengembangan pembangunan yang berwawasan kependudukan, diawali dengan analisa mengenai berbagai pemasalahan kependudukan.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Luthful Hakim bersama jajarannya.

Pasalnya, Isu di Kabupaten Kudus saat ini masih rendahnya Akseptor KB MKJP (Metode KB Jangka Panjang) dan Partisipasi Organisasi Kemasyarakatan dan Stakeholder.

"Selain itu, penurunan jumlah SDM PLKB (Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana) di Kudus dan Kemunduran Program KKBPK (kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga) pasca era reformasi," jelas Dewi.

Dikatakannya, koalisi kependudukan harus melibatkan semua stakeholder didalam suatu wilayah yang mempunyai perhatian dan komitmen didalam pembangunan Kependudukan baik instansi terkait, tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan, tokoh pemuda dan LSM. Dengan berbagai pihak dan latar belakang yang berbeda ketika bergabung didalam satu tim koalisi kependudukan maka kemampuan advokasi akan juga lebih baik.

“Dengan grand desain koalisi kependudukan ini akan membantu pemerintah Kabupaten Kudus supaya bagaimana Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bisa berkualitas,” tandasnya. (AJ)

No comments

Powered by Blogger.